RSS adalah berbasis XML dan dapat digunakan dalam cara yang berbeda untuk distribusi konten, penggunaan yang paling luas adalah untuk mendistribusikan berita utama di Web.
Jadi, sebuah situs web mengizinkan situs lain untuk mempublikasikan beberapa isinya dengan sebuah dokumen RSS . Pengguna dapat membaca konten RSS yang terdistribusi dan dapat menggunakan konten pada situs yang berbeda.
Konten tersebut dapat mencakup seperti feed berita, daftar acara, berita, headline, update proyek, kutipan dari forum diskusi atau bahkan informasi perusahaan. Karena ada berbagai versi RSS, istilah yang paling sering digunakan sebagai nama untuk berarti sindikasi konten Web, situs web berita dan blog.
Konten tersebut dapat mencakup seperti feed berita, daftar acara, berita, headline, update proyek, kutipan dari forum diskusi atau bahkan informasi perusahaan. Karena ada berbagai versi RSS, istilah yang paling sering digunakan sebagai nama untuk berarti sindikasi konten Web, situs web berita dan blog.
Sejarah RSS
RSS dimulai dari 1995 oleh Ramanathan V. Guha, dikembangkan sebagai Meta Content Framework (MCF). MCF bertujuan mendeskripsikan obyek, atribut-atributnyadan hubungan antara mereka. Berikutnya Tim Bray, salah satu pionir XML, memindahkan MCF kedalam format berbasis XML, disebutnya Resouce Description Framework (RDF). RDF didefiniskan oleh World Wide Web Consortium (W3C) sebagai "a general-purpose language for representing information in the World Wide Web". RDF secara spesifik didesain untuk merepresentasikan metadata dan relasi antar hal, termasuk dasar dari konsep yang disebut Semantic Web. Sejarah perkembangan RSS tak bisa dilepaskan dari keterlibatan raksasa-raksasa software dan internet.
Perang browser di era 90-an antara Microsoft dan Netscape, pada saat XML masih belum cukup matang diterima sebagai cara standar untuk memformat data, membuat Microsoft memunculkan konsepChannel Definiton Format (CDF). CDF sudah berbasis XML, dapat mendeskripsikan rating, jadwal, logo dan metadata situs. Diperkenalkan mulai Internet Explorer 4.0, yang kemudian bisa diimplementasikan ke Windows desktop dalam bentuk Active Desktop.
Sementara MCF juga sudah lebih jauh lagi dengan XML, menjadi RDF sejak 1999. RSS pertama kali muncul pada Netscape Portal "My Netscape" sebagai RDF Site Summary, dimana user dapat mempersonalisasikan halaman mereka dengan apapun yang bisa didapat dari internet melalui itu, lalu mengaksesnya melalui sebuah file RSS.
Draft pertama dari format RSS didesain oleh Dan Libby. Format ini ini menyederhanakan banyak hal dari RDF, bagi pengguna. Format ini kemudian dikenal sebagai RSS 0.91 yang menjadi jah lebih populer daripada RDF. Adalah Dave Winner dari Userland Software yang sangat vokal mengenai hal ini. Bagaimana menyederhanakan format XML yang digunakan. Pada akhirnya RSS 0.91 benar-benar berbeda dari RDF, tapi yang pentign dapat divalidasi oleh XML parser manapun dan menjadi jauh lebih sederhana.
RSS Feed
Hampir setiap situs atau blog memiliki Feed (umpan) baik atom.xml, RSS, dan lainnya. Fungsi dari RSS Feed adalah mempermudah pembaca untuk selalu up to date dengan tulisan-tulisan yang disajikan oleh situs atau blog yang mereka sukai. Tentunya tanpa mereka berkunjung langsung ke situs/blog tersebut.
RSS Reader
RSS juga memastikan privasi menjadi aman. yang tadinya kita berlangganan mengikuti sebuah web dengan cara pengiriman Email menjadi hanya membutuhkan sebuah RSS Reader. salah satu penyedia layanan RSS Reader adalah Google Reader.
Manfaat RSS
1. Menjalin hubungan lebih erat dengan pelanggan. Pelanggan yang mendaftar RSS anda akan terus mendapatkan informasi terkini mengenai bisnis anda.
2. Hasilkan lebih banyak traffik. Memanfaatkan RSS akan menghasilkan lebih banyak traffik buat anda.
3. Jaminan konten sampai. Beda dengan email marketing yang kadang tak sampai 100% berhasil masuk ke email pelanggan, menggunakan RSS pasti sampai ke alat RSS mereka.
4. Pengunjung mudah mensubscribe. Mendaftar di RSS sangat mudah. Pengunjung tak repot untuk melakukannya.
5. Menerbitkan konten sangat mudah. Update konten terbaru akan sampai di RSS reader pembaca.
6. Mudah menyebar di internet. Melalui RSS, konten dan berita dari website anda mudah tersebar secara luas di internet.
7. Membuat pengunjung datang lagi. Pengunjung yang baru pertama kali datang ke website atau blog anda, setelah mendaftar di RSS, besar kemungkinan akan datang kembali.
8. Membentuk target kontak tertarget. Secara otomatis, mereka yang tak tertarik dengan konten anda tak akan mendaftar. Sebaliknya mereka yang tertarik akan mendaftar.
9. Tempat iklan. Sekalipun perkembangan iklan di RSS tak sekencang di tempat lainnya, namun tak menutup kemungkinan nantinya akan menjadi salah satu alternatif utama beriklan.
10. Melihat kebiasaan pengunjung. Melalui RSS juga bisa dilacak bagaimana kebiasaan pelanggan RSS anda. seberapa sering membaca dan mengklik link konten anda melalui feed.
Sumber